Gagasan KHR. As’ad Syamsul Arifin sebagai pahlawan nasional pertama kali dimunculkan Rais ‘Am PBNU, KH. Ahmad Shiddiq. Dia memunculkannya pada acara tahlil malam ke-6 pasca wafatnya Kiai As’ad pada tanggal 9 Agustus 1990 di masjid Jami’ Ibrahimy Sukorejo Situbondo.
KHR. As’ad Syamsul Arifin, sebagai pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, memiliki peran besar terhadap keberhasilan dan suksesnya acara Munas NU dan Muktamar NU ke-27 yang merumuskan asas tunggal Pancasila. Menurut KH. Ahmad Shiddiq, tanpa peran kiai As’ad, pemerintah Orde Baru pada waktu itu sulit hadir membuka Muktamar.
KHR. As’ad Syamsul Arifin, sebagai pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, memiliki peran besar terhadap keberhasilan dan suksesnya acara Munas NU dan Muktamar NU ke-27 yang merumuskan asas tunggal Pancasila. Menurut KH. Ahmad Shiddiq, tanpa peran kiai As’ad, pemerintah Orde Baru pada waktu itu sulit hadir membuka Muktamar.