Rabu, 27 Februari 2019

BASMALAH DALAM SURAT AL-TAUBAH

(Kajian ilmu qira'at atas polemik basmalah dalam surat al-Taubah)
Hasil gambar untuk iqra
Iqra' (Bacalah)
Setiap surat dalam al-Quran diawali oleh Basmalah kecuali dalam surat al-Taubah atau al-Bara'ah. Dalam surat al-Taubah tidak dicantumkan basmalah sebagaimana surat-surat yang lain. Hal demikian menimbulkan pertanyaan banyak kalangan kenapa hanya surat al-Taubah yang tidak dicantumkan basmalah.
Sejarah penulisan al-Quran, berawal sejak turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad. Namun penulisan al-Quran pada saat itu dalam kondisi yang sangat terbatas. Nabi setiap kali menerima wahyu, beliau memanggil sekretaris (katib resmi) untuk mendukomentasi wahyu tersebut ke dalam bentuk tulisan. Dukomentasi wahyu ini kemudian dikenal dengan nama mushaf (penulis akan menggunakan kata mushaf).
Pada masa Utsman bin Affan, mushaf ini kemudian ditulis kembali dalam rangka menjaga dari kesalahan sekaligus menjaga otentesitas variasi bacaan al-Quran( qira'at al-Quran). Penulisan masa ini, dilaksanakan oleh tim yang telah mendapatkan rekomendasi dari khalifah Utsman dan persetujuan para pembesar sahabat. Direktur utama dalam penulisan mushaf ini adalah Zaid bin Tsabit. Secara teknis pelaksanaan penulisan ini dilakukan secara selektif dan ketat. Setiap ayat yang hendak ditulis harus melalui perksaksian dua orang yang mendengar langsung dari Nabi. Tidak hanya itu saja, Sayyidina Utsman mengeluarkan kebijakan yang luar biasa, yaitu memerintahkan untuk membakar semua mushaf selain mushaf yang ditulis oleh tim. Hal ini dilakukan dalam rangka menyatukan persepsi tentang bacaan al-Quran yang sesuai bacaan Nabi Saw. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa penulisan al-Quran ini telah tuntas tanpa problem yang berarti. Kembali pada pertanyaan di atas; kenapa dalam surat al-Taubah tidak dicantumkan basmalah, apakah hal ini sesuai petunjuk Nabi, sahabat atau tim penulis mushaf lupa mencantumkannya?.
Dalam banyak kesempatan, penulis sering mendapat pertanyaan, baik dari kalangan mahasiswa/I maupun dari kalangan masyarakat biasa, yang kira-kira hampir sama dengan di atas, yaitu; kenapa dalam surat al-Taubah tidak dicantumkan basmalah bahkan tidak diperkenankan membacanya, baik di awal surat maupun di tengah-tengah surat..??
Dalam rangka menjawab pertanyaan di atas, penulis perlu menjelaskan terlebih dahulu kronologis tidak dicantumkannya basmalah dalam surat al-Taubah.
Ada beberapa sebab yang melatarbelakangi tidak dicantumkannya basmalah dalam surat di atas, yaitu: pertama, dalam tradisi Arab jahiliyah dahulu jika mereka melakukan perjanjian dengan sebuah kaum atau kabilah yang lain dan hendak memutuskan perjanjian tersebut, maka mereka mengirimkan sepucuk surat pemutusan tanpa mencantumkan kalimat basmalah. Pun demikian, ketika umat muslim memutuskan perjanjian dengan orang-orang musyrik, Nabi mengutus Sayyidina Ali untuk membacakan surat di atas ( al-Taubah) di hadapan mereka tanpa diawali dengan bacaan basmalah, sesuai adat mereka.
Kedua, Ibnu Abbas bertanya kepada Utsman tentang tidak dicantumkannya basmalah dalam surat al-Taubah. Utsman menceritakan kronologisnya, bahwa pada masa Nabi, ketika wahyu diturunkan kepadanya, Nabi memanggil salah satu sekretaris beliau untuk mendokumentasinya, dan beliau mendekte penempatan dan tata letaknya. Perlu diketahui bahwa surat al-Anfal termasuk surat yang turunnya awal, sedangkan surat al-Taubah termasuk surat yang turunnya Terakhir, kedua kisah dan penyajiannya kedua surat di atas mirip dan hampir sama. Dalam hal tersebut, Nabi tidak menjelaskan bahwa surat al-Anfal bagian dari surat al-Taubah. Saya pun ( Utsman bin Affan ) berkesimpulan bahwa surat al-Anfal bagian dari surat al-Taubah. Oleh karena itu, saya urutkan kedua surat tersebut tanpa mencantumkan basmalah.
Ketiga, pada kekhalifahan Utsman, para sahabat berselisih pendapat tentang surat al-Taubah. Sebagian sahabat menganggap bahwa antara surat al-Taubah dan al-Anfal adalah satu surat yang tidak terpisahkan. Sebagian sahabat yang lain menganggap bahwa keduanya adalah dua surat yang mandiri. Untuk mendamaikan kedua perselisihan tersebut, Utsman mengambil sikap tengah, yaitu tidak mencantumkan basmalah. Tujuannya adalah agar kedua belah pihak yang berselisih dapat saling menerima. Dari pihak yang menganggap keduanya (al-Anfal dan al-Taubah) satu surat tidak keberatan, karena tidak dicantumkan basmalah. Sedangkan dari pihak yang menganggap keduanya adalah dua surat yang mandiri juga dapat menerima karena beda nama suratnya, meskipun tidak diawali dengan basmalah.
Keempat, diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa beliau bertanya kepada Sayyidina Ali tentang tidak dicantumkannya basmalah dalam surat al-Taubah. Sayyidina Ali menjelaskan bahwa basmalah adalah kalimat aman sementara surat al-Taubah turun sebab perang, tidak aman. Oleh karena demikian, antara aman dan perang tidak dapat disatukan. Demikian pula, dalam basmalah itu terdapat kandungan rahmat, kasih sayang, sedangkan dalam surat al-Taubah terdapat kemarahan. Oleh karena itu, antara rahmat dan kemarahan tidak bisa disatukan. Senada dengan pendapat di atas, Imam al-Sufyan mengatakan bahwa basmalah adalah ayat rahmah, rahmah memiliki arti aman. Sedangkan surat al-Taubah turun kepada orang-orang munafik dan mengandung perang, sebab itu tidak aman bagi orang-orang munafik.
Dari kronologis di atas dapat disimpulkan bahwa para sahabat sepakat tidak mencantumkan basmalah dalam surat al-Taubah berdasarkan pada periwayatan yang diterima oleh mereka dari Nabi. Pun demikian, Nabi ketika menerima ayat tersebut dari Jibril tidak disertai basmalah. Hal ini juga dibuktikan bahwa tidak ada satu pun ahli qurra’ sab'ah (qira'at tujuh) maupun qurra' asyrah (qira’at sepuluh) yang meriwayatkan membaca basmalah di awal surat al-Taubah. Artinya, mereka sepakat meninggalkan membaca basmalah di awal surat al-Taubah.
Dalam ilmu qiraat, dasar utama dalam membaca al-Quran adalah bersumber dari Nabi dan transmisi yang berkesinambungan. Sebab dalam membaca al-Quran tidak ada istilah qiyas.
القراءة سنة متبعة يأخذها الأخر عن الأول، ولا قياس في القراءة.
Imam al-Jazariy berkata dalam bentuk gubahan syair:
لأنه به الإله أنزلا *** وهكذا منه الينا وصلا
Wallahu A'lam.

Ust. Moh. Fathurrozi, Lc. M.Th,I.
6 – Juni – 2018.
Nonsan, South Korea. 

Senin, 25 Februari 2019

VIDEO PROFIL PP. DARUSSALAM KEPUTIH SURABAYA





        Pondok pesantren Darussalam Keputih, merupakan pondok pesantren semi-modern yang memiliki sejarah perkembangan yang cukup panjang. Berawal dari sebuah impian seorang alim ulama’ al-‘Arif billah K.H Nur Fadhil, hingga akhirnya dapat direalisasikan oleh cucu beliau dan mengalami perkembangan yang pesat di tangan cicit beliau hingga saat ini.


Selasa, 06 November 2018

PENGAJIAN UMUM KHUSUS MUSLIMAH


**Perubahan Jadwal**
🎉 hadir dan syiarkan
[PENGAJIAN UMUM]
<Khusus Muslimah>

Hadirilah pengajian umum bulanan khusus muslimah bersama Usth. Dr. Zumrotul mukaffa (ketua yayasan pp. Darussalam keputih Surabaya) pada :

Jadwal : setiap hari rabu pekan ke-2 Tgl (7 Nopember 2018, 12 Desember 2018, Dst )
Jam : 15.30 (ba'da ashar)
Tempat : Gedung Utama PP. Darussalam Keputih

#fatayat
#muslimat
#NU
#aswaja
#santriwati
#muslimah
#ukthi

Kamis, 23 Agustus 2018

TASAYAKKURAN KEMERDEKAAN RI 73 & HARLAH PPDS KE-4

BACKDROUP & INFO PUNCAK OP3 2018

UCAPAN SELAMAT DATANG 

STIKER HARLAH


Minggu, 20 Mei 2018

Pendaftaran Santri Baru PP Darussalam Tahun Ajaran 2019/2020

INFORMASI PENDAFTARAN SANTRI BARU (PSB)
PONDOK PESANTREN DARUSSALAM KEPUTIH
SUKOLILO - SURABAYA - JAWA TIMUR
TAHUN AJARAN 2020/2021



A. SYARAT & KETENTUAN
  1. Calon santri baru harus datang mendaftarkan diri bersama orangtua/wali calon santri baru
  2. Calon santri baru minimal adalah lulusan SMP/MTs, dan SMA/MA atau yang sederajat
  3. Laki-laki Muslim (untuk santri yang mukim di Pesantren Darussalam Keputih)
  4. Sedang/akan aktif melaksanakan pendidikan formal di luar pondok pesantren
  5. Mahasiswa maksimal semester 3 di kampusnya (Kampus wilayah Surabaya), dengan menunjukan keterangan dari kampus dan Kartu Tanda Mahasiswa
  6. Mengisi formulir pendaftaran santri baru (PSB) baik online maupun offline (dianjurkan mengisi form online terlebih dahulu). link sebagai berikut: https://intip.in/FormPendaftaranSantriBaru
  7. Menandatangani surat pernyataan kesanggupan menaati semua peraturan dan tata tertib pesantren (saat registrasi/ registrasi ulang) sebelum resmi menjadi santri Ponpes Darussalam Keputih Surabaya. link sebagai berikut: https://intip.in/suratpernyataansantri
  8. Menyerahkan photo copy ijazah terakhir/SKHU legalisir (1 lembar)
  9. Menyerahkan pas foto 4X6 (warna, 2 lembar)
  10. Menyerahkan photo copy kartu keluarga (KK) (1 lembar)
  11. Jika dianggap perlu untuk mematuhi aturan tambahan terkait Pandemi Covid-19, maka Ketentuan Tambahan tersebut akan disusulkan berdasarkan kebutuhan
B. WAKTU PENDAFTARAN
             Pendaftaran dibuka Mulai 13 April s/d 31 Juli 2020

C. TEMPAT PENDAFTARAN
     Sekretariat Panitia PSB Ponpes Darussalam Keputih :
     ü    Disarankan Daftar online & Pembayaran via Transfer (24 jam – setiap hari) : 
           Kunjungi Website Resmi Ponpes Darussalam Keputih Surabaya di www.darussalamkeputih.com
     ü  Layanan Informasi dan Konfirmasi : Pukul 09.00 s/d 16.00 WIB Via Whatsapp (WA) : 087738946046 (Ust. Alif)     / 082232329429 (Ust. Indra)
     ü  Kantor Layanan PSB : Ponpes Darussalam Keputih : Gedung Nur Fadhil Lt. 1
         Jl. Arif Rahman Hakim No 09 Keputih, Sukolilo, Surabaya – Jawa Timur
D.    AGENDA SANTRI BARU*


 E. RINCIAN BIAYA PENDAFTARAN SANTRI BARU



DOWNLOAD EDARAN RESMI PSB PONPES DARUSSALAM KEPUTIH SURABAYA

Informasi Pembayaran PSB bisa dilakukan dengan 2 cara : 

1.     Tunai (langsung ke sekretariat saat daftar atau daftar ulang)
(Waktu : Senin-Ahad | Pukul : 09.00-16.00 WIB | Jumat libur) : Pertimbangan Aturan Tammbahan,  
jika masih ada pandemi Covid-19.   

2.     Dianjurkan Transfer (mentransfer biaya pembayaran melalui rekening milik Ponpes Darussalam)  
(Waktu : 24 Jam) Transfer Nominal Biaya Pendaftaran ke :
Rekening BCA No : 7880796628 (An. Akhmad Maroziq)

Bagi yang Menggunakan Pembayaran Via Transfer harap menyimpan bukti pembayarannya untuk dilampirkan dalam pemberkasan persyaratan dan melakukan konfirmasi pada pihak panitia setelah melakukan transfer pada Layanan Informasi dan Konfirmasi : Pukul 09.00 s/d 16.00 WIB Via Whatsapp (WA) : 087738946046 (Ust. Alif) / 082232329429 (Ust. Indra)





Jumat, 24 November 2017

Orientasi Pengenalan Pondok Pesantren (OP3)

darussalamkeputih.com, surabaya. 27 Agustus 2017. Acara Orientasi Pengenalan Pondok Pesantren (OP3) Ponpes Darussalam Keputih Surabaya Tahun Ajaran 2017-2018. berlangsung dengan lancar dan khidmat, acara tahunan ini bertujuan untuk mengenalkan Dunia Pondok pesantren khususnya Ponpes Darussalam Keputih Surabaya kepada Santri Baru. 
beberapa agenda yang tersusun adalah ; acara pembukaan OP3 yang dibuka langsung oleh Dewan pembina/pengasuh Ponpes Darussalam Keputih Surabaya KH. Achmad Arsyad Arif dan dihadiri oleh para asatidz PPDS. usai pembukaan, maka selama 1 hari sejak pagi hingga malam hari santri baru mengikuti kegiatan tersebut. 

Rangkaian acara usai pembukaan adalah pembarian Hadiah pemenang Lomba 17 Agustus-an HUT RI Ke-72, dilanjutkan penyampaian materi tentang Profil pesantren, kurikulum pendidikan pesantren, tata tertib pesantren, Ziarah Maqbaroh Pendiri PP. Darussalam Keputih Surabaya, kepesantrenan dan Aswaja, renungan Malam dan Shalat hajat/Tahajjud.

Adapun  pemateri dalam acara OP3 ini adalah : Profil pesantren disampaikan oleh Ust. H. Agung Wahyudi, beliau mengenalkan semuah keluarga ndalem PP. Darussalam keputih, silsilah keluarga dan sejarah singkat tentang PP. Darussalam Keputih Surabaya. setelah itu Penyampaian tentang Sistem pendidikan dan kurikulum PP. Darussalam Keputih oleh Ust. M. Alfithrah Arufa (Bid. Pendidikan dan Pengajian) disini beliau memaparkan bahwa Ponpes Darussalam keputih mewajibkan santrinya untuk mengikuti pengajian dalam Program Madrasah Diniyah dengan pembagian 3 program yakni ; program Bahasa, Fiqih, dan Al-Qur'an/Tahfidz. santri akan diseleksi untuk masuk dalam program yang sesuai dengan kemampuan dasar yang dimilikinya. 

Usai Pemapran Kurikulum Peasantren, Ust. H. Haris Maulidi (Koor. Bid. Keamanan dan Ketertiban) menyampaikan tentang Aturan-aturan Pesantren terkait hak dan Kewajiban santri Darussalam selama Mondok di Ponpes Darussalam Keputih Surabaya, sangsi dan hukuman apa saja yang ada bagi yang melanggar aturan pesantren. Di sore harinya, usai shalat Asharsantri diajak menuju Maqbaroh (kuburan) pendiri Pesantren Darussalam Keputih Surabaya, mereka dikenalkan lokasi dan profil pendiri keluarga yang sudah wafat. tepatnya di Makam Islam Keputih di Gang Makam, dalam kegiatan Ziarah ini santri baru didampingi olelh beberapa Ustadz dan dipimpin Yasin dan Tahlil oleh Ust. Sukamto. 

Di Malam harinya, ba'da Isya kegiatan masih berlanjut dengan materi Kepesantrenan dan Aswaja yang disampaikan oleh Usth. Siti Musfiqah, disini santri diajarkan bagaimana menjadi santri yang siap berjuang dan belajar, siap hidup secara mandiri dan memiliki sikap kepedulian dan kerjasama dalam bingkai Ahlus sunnah Wal Jama'ah An-Nahdhiyyah. beberapa Game yang dibawakan oleh pemateri membuat santri makin inivatif dan antusias walaupun terasa capek semangatnya makin menigkat juga. satu setengah jam berlalu. materipun berakhir. dan masih ada sesi terakhir yang dilaksanakan menjelang larutnya malam. KH. Achmad Arsyad Arif mendampingi dan mengimami santri baru di Ruang Aula PPDS untuk istighasah, doa bersama shalat hajat. inilah akhir dari acara OP3. hingga larut malam demikian santri dikenakan kebiasaan-kebiasaan yang harus dibangun selama menjadi santri. [alf.ppds]




TASYAKKURAN KEMERDEKAAN & HARLAH PPDS KE-3 BERSAMA PROF.Dr. KH. MA'RUF AMIN

Surabaya | darussalamkeputih.com. 
Rabu, 30 Agustus 2017 merupakan catatan sejarah penting bagi Ponpes Darussalam Keputih Surabaya, selain Tasayakkuran kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, Ponpes Darussalam Juga memperingati Miladnya yang ke-3 yang lahir  pada tanggal 17 Agustus 2014. Acara yang merupakan Agenda kegiatan perdana di Ponpes Darussalam Keputih ini lebih berkesan dan bermakna dengan hadirnya beberapa Ulama/kiyai dan bu nyai, asatidz/asatidzah, Cendikiawan, dan Tokoh Masyarakat, diantara yang hadir dalam acara tersebut adalah Prof. Dr. (Hc) KH. Ma'ruf Amin (Rais 'Am PBNU & Ketua Umum MUI), KH. Abdurrahman Navis, Lc. M.HI, KH. Hasyim Rowi, KH. Djalaluddin, KH. Mahrobah,  selain para Ulama tersbut, hadir juga H. Syamsul Bahri, M.Pd.I (Ka Kanwil Kemenag Jatim) dan Prof. Dr. KH. M. Faqih, Ph.D (Guru Besar ITS). kemeriahan acara tersebut makin terasa dengan hadirnya Santri PPDS, Siswa/siswi SMA Yapita beserta asatid/asatidzahnya, beberapa anggota Fatayat NU, Muslimat NU, serta Banser. 

Lantunan Shalawat terus menggema di langit Darussalam Keputih mengiringi kedatangan tamu undangan untuk mengisi ruang-ruang lokasi Jama'ah/tamu/undangan. Halam parkir Ponpes Daussalam Keputih Berangsur penuh begitupun dengan Ruang Aula Lt.2 PP. Gedung Baru Darussalam Keputih yang dipenuhi jama'ah Putri. Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB itu dibuka dengan Pembacaan Yasin dan Tahlil oleh KH. Ahmad Arsyad Arif (Pemibina Yayasan PP. Darussalam) mendoakan para Muassis dan keluarga besar Ponpes Darussalam Keputih, para leluhur Desa Keputih, dan Para mujahidin/pahlawan Republik Indonesia.

Ust. Moch. Isbir yang bertugas sebagai MC acara tersebut mulai membuka Acara dengan Surat Al-Fatihah. Acara demi acara berlangsung dengan tertib dan lancar. dimulai dengan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon secara bersama-sama dengan dipandu oleh Ahmad Hidayatullah sebagai dirigen dari santri Darussalam Keputih. Sambutan-sambutan menyusul usai menyanyikan lagu-lagu tersebut. Sambutan Pertama disampaikan oleh Dr. Hj. Zumroatul Mukaffa, M.Ag (Ketua Yayasan Ponpes Darussalam Keputih), dilanjutkan sambutan oleh H. Syamsul Bahri, M.Pd.I (Ka Kanwil Kemenag Jatim) dan sambutan terakhir oleh KH. Abdurrahman Navis, Lc,. M.HI (Pengasuh Ponpes Nurul Huda Surabaya). 

Tibalah diacara puncak, Pengajian Tasayakkuran kemerdekan RI ke-72 dan Harlah PP. Darussalam Keputih Surabaya ke-3 yang disampaikan oleh Prof. Dr (Hc) KH. Ma'ruf Amin (Rais 'Am PBNU & Ketua Umum MUI) dalam tausiyahnya, beliau sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, diusianya yang masih "balita", Ponpes Darussalam Keputih sudah bisa melaksanakan kegiatan seperti ini, dan siap berjuang serta berkontribusi bersama ponpes-ponpes lainnya yang lebih dahulu ada. banyak hal yang beliau sampaikan diantaranya adalah Tugas Kaum Muslimin dlm bimbingan Ulama. yaitu :

1. Himayatuddin. Memelihara/merawat agama Islam dengan cara:
   a. Masyarakat Islam harus melahirkan ulama karena ilmu islam akan hilang dengan wafatnya 
       Ulama. Pesantren sebagai pendidikan ulama harus berkualitas.
   b. Setiap keluarga muslim hendaknya memilih salah satu anaknya yang cerdas untuk dididik di 
       pesantren agar menjadi ulama. Anak-anak yang lain dididik dalam bidang-bidang lain tapi 
       jangan sampai tidak ada anak cerdas yg dudidik memjadi ulama.
  c.  Menjaga aqidah, fikrah dan amaliyah agama yg benar,  bukan yang textualist bukan yang 
       liberalist tapi wasatiyah, ahlussunnah wal jamaah ala manhajil madzahibil arbaah, asyariyah 
       dan thariqah muktabarah annahdliyah.

2. Himayatul ummah. Memelihara/merawat ummat. dengan cara :
    a. Memelihara ummat agar tidak tersesat dalam aqidah fikrah dan amaliyah. Perlu madrasah 
        diniyah pesantren dan pendidikan agama islam yang terus menerus bagi masyarakat.
    b. Usaha membentengi masyarakat dalam kehidupan duniawiyah dari semua unsur yang 
        menyesatkan.
3. Himayatud daulah. Memelihara/merawat negara. Dalam konteks Indonesia ;
   a. Pancadila sebagai dasar negara sudah final karena semua unsur Pancasila merulakan manifestasi 
      pengamalan Islam dalam bernegara.
  b. NKRI sudah final karena dalam NKRI kaum muslimin bisa hidup dalam keteraturan hukum dan 
      dapat mengamalkan syariat Islam dengan bebas tanpa rintangan.
  
Acara tersebut dituup dengan pembacaan doa yang sekaligus dibacakan oleh KH. Ma'ruf Amin. Doa tersebut menjadi Pungkasan acara. MC pun menutup acara tersebut, sembari para Ulama ramah tamah, Tim Shalawat Darussalam Keputih kembali mendendangkan Lantunan Shalawat yang indan dan merdu.  [alfppds]


















Sabtu, 19 Agustus 2017

UPACARA ALA SANTRI DARUSSALAM KEPUTIH PERINGATAN HUT RI KE 72

Darussalamkeputih.com; Surabaya, dalam memperingati HUT RI Ke-72 pada 17 Agustus 2017, Ponpes Darussalam Keputih Surabaya turut berpartisipasi memeriahkan momentum paling bersejarah bagi bangsa Indonesia tersebut. Upacara ala santri ini sudah menjadi tradisi tiap tahunnya.

semangat santri darussalam keputih tetap berkobar walau tidak bisa melibatkan semua santri secara lengkap - karena beberapa santri yang notabene adalah mayoritas mahasiswa di berbagai kampus sekitar Ponpes Darussalam Keputih Surabaya - masih dalam masa liburan kampus sehingga mayoritas santri (mahasiswa) masih libur dan belum masuk pondok, walau demikian santri yang masih menetap di pondok ditambah dengan hadirnya santri baru (sekaligus mahasiswa baru) menjadikan upacara tetap istiqamah dan penuh antusis dari santri.

Upacara yang berlangsung secara hidmat tersebut di pimpin oleh Rizky (ketua Organisasi Santri INSAN Darussalam Keputih). Bertindak sebagai pembina upacara Ust. Ir. H. Agung Wahyudi (Pembina Yayasan PPDS), selain membacakan teks Proklamasi beliau juga menyampaikan amanat yang penting bagi para santri, dalam sambutannya Pembina Upacara meneriakkan kata "Merdeka-Merdeka-Merdeka...!" dengan lantangnya dan diikuti oleh seluruh peserta Upacara, beliau menyampaikan bahwa kemerdekaan 72 tahun ini bukanlah diperoleh secara Gratis, namun merupakan perjuangan kristalisasi keringat dan darah para pejuang, perlu dingat pula peran para ulama dan santri merupakan hal yang paling besar peranannya dalam kemerdekaan Bangsa Indonesia. kita harus ingat sejara, kata bung karno JAS MERAH (Jangan pernah melupakan Sejarah).

Beliau mengatakan ; ingatlah  dalam mempertahankan kemerdekaan saat indonesia baru seumur jagung dengan komando dari Rais 'aam NU; Hadrauts Syaikh KH. Hasyim As'ari mengikrarkan bahwa Membela tanah air adalah Jihad Fii Sabilillah ...., sadarilah kita sebagai santri-santri Ponpes Darussalam adalah penerus perjuangan para ulama dan santri yang merebut dan mengikrarkan kemerdekaan Indonesia, inilah tugas besar kita semua yang kita semangati sesuai dengan cita-cita para pejuang kita. waspadalah terhadap gerakan-gerakan radikalisme yang ingin memporak-porandakan Negara kita dengan upaya menggantikan falsafah Negara kita yaitu Pancasila. sadarilah generasi Muda penerus Islam Ahlus sunnah wal jama'ah ... NKRI Harga mati. itulah yang harus kita tanamkan dalam jiwa kita. 


Upacara  kemudian di akhiri dengan pembacaan doa oleh KH. Ahmad Arsyad Arif, dengan hidmat dan khusu' para santri mengamini dan mengangkatkan tangan.

  


Jumat, 26 Mei 2017

NGAJI RAMADHAN 1438 H DI PPDS





Assalamu'alaikum Wr Wb

Salam Silaturahmi kami sampaikan, semoga limpahan hidayah dan ma'unah-Nya selalu menyertai kita semua, Aamiin 

Marhaban Ya.. Ramadhan ...
sehubungan dengan datangnya bulan suci Aramadhan 1438 H, bidang pendidikan dan pengajaran Ponpes Darussalam Keputih Surabaya mengadakan kegiatan pengajian selama bulan Ramadhan 1438 H, kegiatan tersebut dapat diikuti oleh seluruh santri PPDS khususnya dan masyarakat umum yang berkenan mengikuti kegiatan NGAJI RAMADHAN 1438 H Di Ponpes Darussalam Keputih Surabaya. 
adapaun agendanya sebagaimana Jadwal brosur di atas (Klik Gambar Brosur) ....
demikian pemberitahuan ini, atas partisipasinya kami sampaikan jazakumullah khairal jaza'. 

Wassalamu'alaikum Wr Wb

Surabaya, 23 Mei 2017
Koord. Pendidikan & Pegajaran PPDS

TTD

Usth. Siti Musfiqah MEI



(RALAT : TAFSIR AYAT KURSI MENJADI TAFSIR YASIN)



Minggu, 02 Oktober 2016

Prof. Dr. H. Muhammad Faqih, Ph.D Mengaku Alumni PP. Darussalam Keputih Surabaya


darussalamkeputih.com [Surabaya, 4 September  2016], Acara Orientasi Pengenalan Pondok Pesantren (OP3) di Ponpes Darussalam Keputih Surabaya merupakan agenda rutin Tahunan dalam menyambut kedatangan santri baru tiap tahunnya. Dalam acara pembukaan OP3 tahun ini beberapa tokoh masyarakat di lingkungan keputih turut berpartisipasi untuk mendoakan kelancaran sejak dimulainya pembelajaran dan pengajian di Ponpes Darusslam keputih Surabaya hingga habis masa tahun ajaran 2016/2017 dan pada masa-masa yang akan datang. diantara tokoh masyarakat yang hadir adalah ; KH. Hasyim Rowie, KH. Djalaluddin, KH. Baihaqi Marzuqi, KH. Sudasi Muka'ab, H. Najih dan Ust. Rahmat abdur Rahman. acara yang dihadiri oleh Pembina yayasan PP. Darussalam Keputih H. Agung Wahyudi bersama KH. Ahmad Arsyad Arif bersama dewan asatidz ini disambut hangat oleh para santri baru tahun ajaran 2016/2017 yang telah siap memulai proses pembelajaran dan pengajian di Ponpes Darussalam Keputih Surabaya. 

sambutan demi sambutan sebagai pesan awal bagi santri baru menjadi kunci start yang penting dalam memulai proses pendidikan di lingkungan Ponpes Darussalam Keputih Surabaya. KH. Ahmad Arsyar Arif sebagai Pembina Yayasan PP. Darussalam Keputih Surabaya memberikan sedikit penanaman bekal ilmu kunci pentingnya menghidupkan nilai-nilai akhlak dan tasawwuf dalam jiwa para santri, setidaknya seorang santri bisa hidup dengan penuh kesederhanaan, kekeluargaan, kesabaran, dan kaikhlasan dalam menjalankan segala amaliahnya setiap hari. Kiyai yang biasanya istiqamah mengampuh pengajian akhlaq taswwuf dengan kitab Bidayah al-Hidayah ini juga memberikan gambaran umum tentang sejarah berdirinya Ponpes Darussalam Keputih Surabaya hingga perkembangannya sampai saat ini, mengenalkan keluarga Ndalem Ponpes Darussalam Keputih. Pemaparan tersebut diharapkan dapat membangun kecintaan santri, pemahaman pada latar belakang dan visi misi ponpes Darussalam Keputih yang akan menjadi wadah tempat istiqamah untuk menimbah ilmu agama selama study di beberpa kampus/sekolah yang ada di sekitar PP. Darussalam Kpeutih Surabaya. 

Sambutan lainnya adalah Sambutan yang disampaikan oleh Prof. Dr. KH. Muhammad Faqih, Ph.D (Pembantu Rektror II Kamputs ITS), kehadiran beliau menambah kekuatan dalam Forum OP3 tersebut, kunci yang akan menjadi pegangan para santri Baru maupun lama dalam menguatkan sendi-sendi iman dan taqwa dalam berilmu. Prof. Dr. KH. Muhammad Faqih, Ph.D sangat antusias untuk menghadiri acara tersebut, kedatangan beliau yang sangat disiplin dan tepat waktu bahkan sebelum acara dimulai beliau sudah hadir terlebih dahulu. begitu luas keilmuan dan pengalaman beliau seolah ingin ditumpah ruahkan semuanya dalam Majlis OP3 tersebut, semangat beliau ini bukanlah tanpa alasan, dengan memandangi satu per satu wajah santri PP. Darussalam Keputih ini seolah terpancarkan Harapan Besar kader bangsa yang cerdas otaknya dan kaya hatinya. 

"PP. Darussalam Keputih adalah wadah yang sangat strategis untuk membagun bangsa melalui ilmuan yang taat pada Allah dan RasulNya" ungkap PR II ITS tersebut. secara gamblang beliau juga memberikan catatan-catatan sejarah perkembangan peradaban Islam pada abad pertengahan sebagai gambaran Ilmu dan Saitifik Islam yang menjadi barometer pemikiran-pemikiran Islam masa kini. analisa pada hal-hal tersebut tidak lain hanya dapat dikembangkan oleh Muslim yang berdedikasi tinggi terhadap ilmu Agama dan keagamaan. beliau juga mengenalkan ilmuan Islam yang telah berperan besar dalam menciptakan ilmu saint seperti ilmuan matematika yang menemukan angka nol (0) yang bernama al-Khawarizmi. Arah pembicaraan beliaupun memang terfokus pada Mahasiswa yang notabene mengambil Fakultas ilmu saint bukan ilmu Agama, namun dengan pertimbangan integral antara kemampuan ilmu saint dan Agama pada Santri Darussalam maka diharapkan kelak akan lahir Pemimpin-pemimpin yang yang beriman dan bertaqwa, menjadi ilmuan yang beriman dan bertaqwa, dan lain sebagainya profesi yang beriman dan bertaqwa.

selain catatan peradaban Islam, beliau juga menitipkan pada santri-santri PPDS sekaligus Mahasiswa untuk menjaga Bangsa dan Negara Indonesia ini dengan baik jangan sampai dirusak dan dihancurkan oleh kelompok-kelompok agama yang sebenarnya tidak kenal dengan Indonesia. menjaga Pancasila yang telah dirumuskan oleh para Ulama sebagai landasan Negara NKRI. disinilah harapan kita semua, para santri yang berkopeten dalam ilmu pesantren dan mampu bersaing dalam ilmu Saint dan Teknologi. maka PP. Darussalam Keputih bersama para Santri di dalamnya akan menjadi benteng dalam berdakwah dilingkungan mana saja. maka diperlukan kekuatan Ilmu Aswaja sebagai landasan mempertahankan NKRI dan Islam di Nusantara ini.

Prof. Dr. KH. Muhammad Faqih, Ph.D disela-sela sambutanya memberikan support pada para santri untuk banyak bersyukur dipertemukan tempat tinggal sekaligus belajar Agama Islam yang Strategis. "saya juga ini santri PP. Darussalam, sekarang jadi alumni walau mondoknya hanya sebentar" ungkap Prof. Dr. KH. Muhammad Faqih, Ph.D. beliau mengaku pernah ngaji bersama KH. Ibrahim dan KH. Abdus Syakur (pendiri PP. Darusslaam Keputih). seolah ingin memberikan kesamaan perjuangan menuntut ilmu beliau terus memberikan motivasi yang sangat penting bagi para santri PP. Darussalam keputih. dan akhirnya beliau pun diminta untuk membuka pembelajaran / pengajian PP. Darussalam Keputih TA, 2016/2017 dengan membaca Doa bersama-sama yang dipimpin langsung oleh beliau dan ditirukan oleh seluruh santri dan tamu undangan yang hadir sambil berdiri dan mengangkat tangan (menegadahkan tangan ke langit, memohon pada Allah), inilah pendidikan tauladan memulai dengan menirukan dan berdoa. dan usai doa bersama dikumandangkan, bel pondok Darussalam Keputih pun berdering kencang menggetarkan tembok-tembok suci sebanyak 3 kali sebagai tanda telah dibukanya pembelajaran / pengajian di PP Darussalam (PPDS). 



 ***


M. Alfithrah Arufa
www.darussalamkeputih.com

Rabu, 22 Juni 2016

SAFARI RAMADHAN KE KOREA, UST FATHURROZI : “PEGANG TEGUH TRADISI ASWAJA NU”

wawancara darussalammkeputih.com
bersama Ust. Moh. Fathurrozi, Lc.,M.Th.I*

(Surabaya dan Jheongwan, South Korea,  21 Juni 2016)
 

darussalammkeputih.com, [Surabaya, 21/6/2016] ada banyak ilmu yang bisa kita peroleh, dimanapun dan kapanpun itu, dan dengan cara apapun itu, ilmu itu diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pencarinya, tidak terkecuali sebuah pengalaman berharga dari seorang Ustadz yang sehari-harinya dihabiskan untuk berdakwah dibalik tembok pesantren, institusi, organisasi, dan masyarakat. Sebagai seorang ustadz di Ponpes Darussalam Keputih Surabaya, Ust Fathurrozi, yang akrab disapa Ust. Rozi ini tidak bisa mengisi pengajian rutinnya di Ponpes Darussalam Keputih Surabaya selama Bulan Ramadhan 1437 H. Hal ini dikarenakan beliau mendapat undangan resmi dari PCI NU Korea untuk mengisi kajian Ramadhan dan imam tarawih sebulan penuh di Korea. 

Rabu, 10 Februari 2016

Perempuan Berkalung Al-Quran: Sejarah perempuan sejati

Perempuan Berkalung Al-Quran: Sejarah Perempuan Sejati*
Oleh: Moh. Fathurrozi el-Nawaf





Jika ada semboyan mengatakan bahwa al-Qur’an diturunkan di tanah Hijaz, ditulis di Turki dan dibaca di Mesir, mungkin benar adanya. Sebab secara realita, dari rahim Mesirlah tumbuh subur ahli qira’at, penghafal al-Quran dan bahkan qari’ berkaliber internasional. Sebut saja Imam Muhammad al-Mutawali, musnid dunia, sanad tertinggi pada masanya, Ahmad al-Zayyat, pemuka ahli Qira’at pada masanya dan Ummu Saad, perempuan yang memiliki sanad tertinggi, perempuan zahidah berkalung cahaya al-Quran. Nama terakhir inilah yang jarang dikenal oleh para penghafal al-Qur’an. Padahal, secara kwalitas hafalan dan kredibilitasnya tidak jauh berbeda dengan kaum laki-laki.

PEREMPUAN SURGA

PEREMPUAN SURGA
Oleh :  Moh. Fathurrozi Nawafi


Ada salah seorang pengajar tahfidz al-Qur'an di sebuah masjid bercerita :
Suatu ketika datang kepada saya seorang bocah kecil yang hendak daftar ikut halaqah, halaqah menghafal al-Qur'an.
Kemudian saya bertanya kepadanya: apakah kamu hafal sebagian dari al-Quran?
Dia menjawab: ya.
Saya menyuruhnya untuk membaca surat al-Naba’ (‘Amma). Ia pun membacanya dengan baik dan lancar.
Kemudian saya bertanya lagi: apakah kamu hafal surat al-Mulk (Tabaarak)? Dia pun menganggukkan kepalanya.
Saya dibuatnya terheran dan kagum dengan hafalannya yang lancar dan fasih meskipun umurnya masih sangat muda.
Kemudian saya menyuruhnya untuk membaca surat al-Nahl ( juz 14).
Ia pun membaca dengan lancar dan sempurna. Semakin bertambah kekaguman saya dengan anak kecil ini. Subhanallah. Maha suci Allah.

Popular Posts