Tampilkan postingan dengan label aswaja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label aswaja. Tampilkan semua postingan

Minggu, 30 Oktober 2022

SYEKH NAWAWI AL-BANTANI MERAIH PENGHARGAAN "SANTRI OF THE YEAR 2022 - KATEGORI PAHLAWAN SANTRI 2022"

darussalamkeputih.com | Acara Puncak  Penganugerahan Santri Of The Year 2022 yang diselenggarakan oleh Islam Nusantara Center bekerjasama dengan MPR RI dan Majelis Pecinta Sholawat Nusantara (PESONA). Acara yang dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2022 ini juga disiarkan secara Live di NU Channel. 

Penganugerahan Santri Of The Years 2022 Kategori Pahlawan Santri didahului dengan pembacaan nominasi yang sekaligus informasi anugerah yang sama di tahun-tahun sebelumnya, yakni :

  1. KH. Amin Sepuh (Cirebon) : Anugerah Pahlawan Santri tahun 2016
  2. KH. Bisri Syanusi (Jombang) : Anugerah Pahlawan Santri 2017
  3. KH. Masykur (Malang) Anugerah Pahlawan Santri 2018
  4. KH. Ahmad Shiddiq ( Jember) : Anugerah Pahlawan Santri 2019
  5. Syekh Nawawi Al-Bantani (Banten) : Anugerah Pahlawan Santri 2022

Tahun 2022 ini Anugerah Pahlawan Santri dalam acara Penganugerahan Santri of The Year 2022 adalah Syekh Nawawi Al - Bantani (Banten), usai pembacaan pemenang tersebut, panitia penayangkan profil singkat Syekh Nawawi Al - Bantani .

Dalam profil disampaikan bahwa Syekh Nawawi Banten Merupakan Ulama bertaraf internasioa yang pernah menjadi imam di Masjidil Harom, beliau juga termasuk ulama produktif yang menulis kitab-kitab penting sebagai referensi pesantren, selain itu beliau juga menrupakan ulama sufi dan penyambung sanad ulama nusantara.

Beliau lahir di Tanara, Banten pada tahun 1813 M / 1230 H. Sebagai intelektual yang memiliki komitmen tinggi terhadap prinsip-prinsip keadilan dan kebenaran Syekh Nawawi Al-Bantani kemudian berdakwah keliling Banten mengobarkan perlawanan terhadap penjajah sampai-sampai pemerintahan Belanda membatasi gerak-geriknya, seperti dilarang berkhotbah di Masjid-masjid bahkan belakangan beliau dituduh sebagai pengikut Pangeran Dipenogoro yang ketika itu sedang mengobarkan perlawanan kepada penjajahan Belanda  sehingga akhirnya beliau kembali ke Makkah setelah adanya tekanan pengusiran dari Belanda, tepat ketika puncak perlawanan dipenogoro pada tahun 1830 M.

Begitu sampai di Makkah beliau segera memperdalam ilmu Agamanya kepada guru-gurunya. Dalam catatan perjuangan kebangsaan Syakh Nawawi Al-Bantani termasuk Ulama Pejuang yang berani melawan penguasaan penjajah bahkan ketika di Makkah beliau menghimpun santri-santri Nusantara agar menolak penjajahan dengan tidak mengikuti adat-istiadat dan sistem yang diajarkan oleh Belanda.

Sementara itu, gelar kehormatan yang disematkan kepada beliau adalah Al-Sayyid Al-Ulama Al-Hijaz (Tokoh Ulama Hijaz), Sayyid Al-Hijaz (Penjaga Hijaz), Nawawi At-Tsani (Nawawi Kedua),  Al-Imam Wa Al-Fahim Al-Mudaqqiq (Tokoh dan pakar dengan keilmuan yang sangat mendalam), A’yan ‘Ulama Al-Qorn Ar-Ram ‘Asyar Li Al-Hijrah (Tokoh Ulama Abad 14 H), Imam Al-Ulama Al-Haromain (Imam Ulama 2 kota suci), As-Syaikh Al-Faqih (Disematkan oleh kalangan pesantren), Bapak kitab kuning Indonesia (disematkan oleh Ulma Indonesia).

Pada kesempatan ini, pemberian penghargaan  kepada Syekh Nawawi Banten diserakan kepada perwakilan keluarga dari Syekh Nawawi Banten, dalam hal ini diwakili oleh Prof. Dr. Hj. Zumrotul Mukaffa, M.Ag (Ketua Yayasan Ponpes Darussalam Keputih Surabaya).

Semoga penganugerahan ini mampu menjadi inspirasi kepada semua santri dan pesantren di Nusanara ini, selain penganugerahan pahlawan santri juga terdapat penghargaan lainnnya Yakni :

  1. Santri Inspiratif bidang seni & budaya (Diraih oleh Raedu Basha),
  2. Santri Inspiratif Bidang pendidikan (Diraih Oleh Bpk. Prof. Dr. TGH. Masnun Tahir, M.Ag),
  3. Santri Inspiratif  Wirausaha (Diraih Oleh Bpk. Sujatmiko),
  4. Santri Inspiratif kepemimpinan Nasional (Diraih oleh Bpk. Dr. (HC) Abdul Halim Iskandar, M.Pd),
  5. Santri Inspiratif kepemimpinan Pemerintahan Provinsi (Diraih oleh Gus Taj Yasin Maimun),
  6. Santri Inspiratif kepemimpinan Pemerintahan Kabupaten/Kota Madya (Diraih oleh Ibu Dr. Hj. Anna Muawwanah),
  7. Pesantren salaf inspiratif (Diraih oleh Ponpes Langitan Tuban),
  8. Pesantren Modern Inspiratif (Diraih oleh Ponpes Darul Falah Amtsilaty Jepara),
  9. Pesantren Interpreneur Inspiratif (Ponpes ISC Lintang Songo Yogyakarta),
  10. Pesantren Takhossus Inpiratif (diraih oleh Ponpes Al-Munawwir Krapyak DIY),
  11. Santri Mengabdi sepanjang Hayat (Diraih oleh KH. Dimyati Rois Kaliwungu Kendal) 

[alf]

Tonton Tayangannya di sini

NONTON VIDEO SANTRI OF THE YEAR 2022

 

 

 

 


Senin, 09 Maret 2015

Usulan Gelar Pahlawan untuk KHR. As’ad Syamsul Arifin


Gagasan KHR. As’ad Syamsul Arifin sebagai pahlawan nasional pertama kali dimunculkan Rais ‘Am PBNU, KH. Ahmad Shiddiq. Dia memunculkannya pada acara tahlil malam ke-6 pasca wafatnya Kiai As’ad pada tanggal 9 Agustus 1990 di masjid Jami’ Ibrahimy Sukorejo Situbondo.
KHR. As’ad Syamsul Arifin, sebagai pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, memiliki peran besar terhadap keberhasilan dan suksesnya acara Munas NU dan Muktamar NU ke-27 yang merumuskan asas tunggal Pancasila. Menurut KH. Ahmad Shiddiq, tanpa peran kiai As’ad, pemerintah Orde Baru pada waktu itu sulit hadir membuka Muktamar.

Sabtu, 10 Januari 2015

Kenapa Memperingati Maulid Nabi ???


Masih ada saja sekelompok kecil dari umat Islam yang berpendapat bahwa merayakan hari kelahiran Nabi SAW adalah bid’ah tercela, bahkan dituduh haram, dengan alasan Nabi SAW tidak pernah melakukan dan tidak ada hadits shahih yang menganjurkan. “Benarkah pendapat seperti ini?”

Selasa, 30 Desember 2014

Tradisi Ulama Sebagai ’’Brahmana’’


Menurut catatan sejarah, Islam sudah hadir di Nusantara beberapa ratus tahun sebelum era Wali Songo. Selama ratusan tahun itu, tidak terjadi kemajuan berarti dalam penyebarannya. Hanya koloni-koloni kecil orang Arab dan Tionghoa muslim yang terpencar-pencar tidak merata di sekitar wilayah pantai. Tapi, begitu dakwah Wali Songo bangkit, Islamisasi Nusantara berhasil meratai kepulauan surga ini dalam waktu tidak lebih dari 50 tahun saja. Apa kunci suksesnya?

Wahabi dan Syi’ah Mengokohkan Akidah Kaum NU


Wahabi dan Syi’ah merupakan bagian dari umat Islam yang mengklaim sebagai kelompok ahlus sunnah wal jama’ah. Mereka juga mengaku sebagai umat yang tulen mengikuti sunnah Nabi. Meski demikian, ternyata ajaran-ajaran mereka membuat kaum NU risih, merasa sangat mengganggu, bahkan dianggap akan menghancurkan akidah kaum NU.

Selasa, 02 Desember 2014

ASWAJA

Pengertian dan Pengamalan Aswaja Secara Manhaji

Oleh: KH. Afifuddin Muhajir (Katib PBNU)

Islam adalah Agama rahmah, ramah, dan indah. Agama ini benar-benar menjadi rahmah, ramah, dan indah apabila dipahami, diamalkan dan didakwahkan dengan cara yang indah, dan sebaliknya, Agama ini akan tercoreng apabila tidak dipahami dengan benar atau didakwahkan dengan cara yang yang tidak benar. Keindahan Aagama Islam salah satunya terlihat dari watak “wasathiyah” dan “musamahah” yang memang merupakan ciri khas paling menonjol dari Agama ini.

Kamis, 09 Oktober 2014

TAHLIL & DZIKIR BERJAMA'AH



Tahlil adalah shighat masdar dari fi’il madly hallala yuhallilu tahlilan yang berarti membaca kalimat La ilaha illallah (tiada tuhan yg berhak disembah kecuali Allah). Tahlilan adalah kegiatan yg tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan keagamaan. Disamping itu tahlil juga merupakan salah satu alat mediasi yg paling memenuhi syarat yang bisa dipakai sebagai media keagamaan dan alat pemersatu umat. 

Popular Posts